Kehadiran Tian, Tuhan Yang Maha Besar ditempat Yang Maha Tinggi dengan bimbingan Nabi Kong Fu zi, dipermuliakanlah Semoga beroleh kami kekuatan dan kemampuan menjunjung tinggi kebenaran dan menjalankan kebajikan.
Puji
dan syukur kami panjatkan dalam bulan suci Chiet Gwee ini, diperkenan
kami berhimpun melaksanakan sembahyang penghormatan dan pengenangan
kembali atas arwah para leluhur, umat yang telah lebih dahulu menunaikan
kewajiban hidupnya di atas dunia ini. Semoga bagi para arwah leluhur
itu berkenan Tian memberikan tempat yang tenteram dan damai dalam cahaya
kemuliaan kebajikan, Cahaya Suci Tian.
Dipermuliakanlah.
Dipermuliakanlah.
Para
leluhur, para saudara serta segenap umat yang telah mendahulu dalam
rakhmat Tian dengan bimbingan Nabi Kongzi, terimalah hormat dan
persembahan kami. Saat ini kami kenangkan kembali sejarah kemanusiaan di
muka bumi ini, bahwa yang dapat kami miliki dan alami serta jalankan
dalam hidup yang kini tidak dapat lepas dari yang telah lampau.
Sebagai
penerusan daripada hal-hal yang lama, dari peristiwa-peristiwa yang
lalu, yang baik maupun yang buruk, yang menyenangkan maupun yang
menyedihkan, semuanya itu menjadi pelajaran bagi kami yang masih
menunaikan kewajiban hidup saat ini, juga bagi generasi penerus yang
mendatang.
Dan
sembahyang yang kami selenggarakan ini, semoga menjadi kenangan yang
memberi dorongan dan kesediaan untuk selalu mengusahakan diri dalam
kebajikan, karena daripadanyalah boleh diturunkan berkah dari rakhmat
Tian.
Dipermuliakanlah.
Dipermuliakanlah.
Sembah
dan sujud ke hadirat Tian, semoga jauhlah hati dari segala kelemahan,
dari keluh gerutu kepada Tian, dari sesal penyalahan kepada sesama,
dapat tekun belajar hidup benar, dari tempat yang rendah ini menuju
tinggi menempuh Jalan Suci. Teguhlah Iman, yakin Tian senantiasa
Penilik, Pembimbing dan Penyerta kehidupan ini. Shanzai.
Makna Sembahyang Jing He Ping (Arwah Umum)
Sesungguhnya
laku bakti itu ialah pokok kebajikan. Daripadanya agama berkembang.
Tubuh, anggota badan, rambut dan kulit, diterima dari ayah dan bunda.
Perbuatan tidak berani membiarkannya rusak, itulah permulaan laku bakti.
Menegakkan diri hidup melaksanakan Jalan Suci, meninggalkan nama baik
di jaman kemudian sehingga memuliakan ayah dan ibu, itu akhir laku
bakti. Adapun laku bakti itu dimulai dengan mengabdi kepada orang tua,
selanjutnya mengabdi kepada pemimpin dan akhirnya menegakkan diri.
Demikianlah
laku bakti itu : langit mempunyai ketertiban, bumi mempunyai kebenaran
dan rakyat/manusia mempunyai prilaku. Maka ketertiban langit dan bumi
itu menjadi teladan rakyat. Oleh karena langit, bumi menjadi subur dan
member keberuntungan. Sungguh besarlah makna laku bakti. Di antara
watak-watak yang terdapat langit dan bumi, sesungguhnya manusialah yang
termulia. Di antara prilaku manusia tiada yang lebih besar daripada laku
bakti. Di dalam laku bakti tiada yang lebih besar daripada menaruh
hormat kepada orang tua dan hormat kepada orang tua itu tiada yang lebih
besar daripada bersujud dan hidup selaras dengan Firman Tuhan.
Seorang
Susilawan mengutamakan pokok, sebab, setelah pokok itu tegak, niscaya
Jalan Suci itu akan tumbuh. Laku bakti dan rendah hati itulah pokok
perilaku cinta kasih, pokok kebajikan. Dalam berkata, ingatlah akan
orang tuamu, ingat akan leluhurmu. Maka dengan sembahyang kepada arwah
leluhur menjadikan orang senantiasa ingat akan tanggung jawabnya kepada
yang telah mendahulu. Ia akan membina diri, hati-hati dalam perbuatan
dan takut menodai mereka yang telah mendahulu. Dengan hormat kepada
leluhur berarti pula hormat setia kepada Tian, membawa perbuatannya
berkenan kepada Tian sehingga boleh membawa berkah bagi dunia.
Demikianlah
pada bulan 7 Im lek, dilakukan sembahyang kepada leluhur, dilakukan
pula sembahyang kepada segenap arwah yang telah mendahulu dan semuanya
hendaknya meneguhkan iman kita setia melaksanakan Firman Tian dan
mencintai, tenggang rasa, tepa salira kepada sesame makhluk Tian dan
menyayangi lingkungan hidupnya. Jangan lupakan biar kepada mereka yang
telah jauh. Perbuatan yang selaras dengan Firman itu akan banyak
menurunkan berkah.
Sumber : http://konfusiani.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar