Penulis : Lie Djong Hian
Pada
suatu hari, dalam perjalanan Nabi Kong Zi dari suatu daerah ke daerah
lain, Nabi Kong Zi pernah mengunjungi dan melihat suatu Bio kuno. Dan di
dalam Bio itu, Nabi Kong Zi diantar oleh seorang muridnya, beliau
melihat ada sebuah patung yang dibuat dari perunggu dengan punggungnya
diukir/ditulis dengan beberapa baris kata-kata. Setelah Nabi Kong Zi
melihat tulisan itu lalu menyetujuinya. Yang tertulis demikian :
"Jangan
banyak bicara, banyak bicara banyak susah. Jangan kata tidak berbahaya,
karena bahaya itu sewaktu-waktu bisa datang. Jangan kira tidak ada yang
mengetahui sebab Tuhan selalu menilik dirimu."
Dari
kata-kata di atas, marilah kita kupas sejenak maksud dari kata-kata
tersebut. Yang pertama "Jangan banyak bicara, banyak bicara banyak
susah." Dalam hal ini, jangan sampai salah pengertiannya. Jangan banyak
bicara, bukan berarti dilarang bicara banyak. Akan tetapi, yang dimaksud
disini adalah yang tidak perlu jangan dibicarakan. Marilah kita teliti
sebentar, adanya orang-orang yang saling bertentangan atau timbulnya
pertengkaran dalam rumah tangga dan sebagainya. Hal itu banyak sekali
disebabkan karena hanya banyak bicara saja.
Yang
kedua ditulis, "Jangan kata tidak berbahaya, karena bahaya itu
sewaktu-waktu bisa datang." Oleh karena itu, kita harus selalu
berhati-hati dalam bertindak, maupun harus selalu berwaspada.
Dan
yang ketiga ditulis, "Jangan kira tidak ada yang mengetahui sebab Tuhan
selalu menilik dirimu." Orang kadang-kadang lupa kepada Tuhan. Dan bila
mereka akan bertindak menyimpang atau berlaku yang tidak benar lalu
mereka akan mengira sudah tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi
sebenarnya batin mereka sendiri, hati nuraninya yang suci, kadang-kadang
dapat memberi peringatan kepadanya, dan mengetuk hatinya untuk tidak
berbuat demikian. Jadi, tiap-tiap perbuatan yang tidak benar, itu sudah
diperingatkan oleh Tuhan, tetapi kadang-kadang peringatan itu justru
diabaikan orang, bahkan tidak diperhatikan. Maka bagi orang yang selalu
ingat kepada Tuhan, akan selalu menilik, memilih jalan yang benar,
bertindak yang baik dan tidak picik.
Maka
didalam Kitab Si Shu disebutkan, tidak usah khawatir orang lain tidak
mengenal dirimu, tetapi khawatirlah bila kau tidak mengetahui kecakapan
orang lain.
Selain
itu juga terdapat di dalam Kitab Si Shu Sabda Suci Jilid II ayat 18, Cu
Tiang salah satu murid Nabi Kong Zi bertanya tentang cara mendapatkan
kedudukan.
Nabi
Kongzi bersabda, "Banyaklah mendengar, sisihkan hal yang meragukan dan
hati-hatilah membicarakan hal itu. Dengan demikian akan mengurangi orang
lain menyalahkan. Banyaklah melihat sisihkan hal yang membahayakan dan
hati-hatilah menjalankan hal itu. Dengan demikian akan mengurangi
kekecewaan sendiri. Dengan pembicaraan tidak banyak mengandung kesalahan
dan perbuatan tidak banyak menimbulkan kekecewaan, disitulah terletak
rahasia kedudukan."
Demikian
untuk memperbaiki perilaku hidup maka orang harus meneliti tiap-tiap
hari akan perilakunya sendiri, karena di dalam pergaulan sehari-hari itu
semua akan memberikan contoh maupun pelajaran buat kita dan yang jelek
kita sisihkan.
Dilahiriah
melakukan kebenaran dan dibatin melaksanakan kebajikan. Keduanya ini
harus selalu seimbang, seperti katanya Cu He, ada tiga perubahan pada
Susilawan yaitu :
"Dilihat dari jauh nampak agung, setelah didekati ternyata ramah tamah dan setelah didengar kata-katanya ternyata tegas."
Sumber : http://www.meandconfucius.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar