Tiong Cing (Tengah Tepat)
Kun Kun : Pemimpin hendaklah berlaku sebagai pemimpin.
Sien Sien : Pembantu hendaklah berlaku sebagai pembantu.
Hu Hu : Ayah hendaklah berlaku sebagai ayah.
Cu Cu : Anak hendaklah berlaku sebagai anak.
Su But (Empat Pantangan)
Hwi Lee But Si : Yang tidak susila jangan dilihat.
Hwi Lee But Thing : Yang tidak susila jangan didengar.
Hwi Lee But Gan : Yang tidak susila jangan diucapkan.
Hwi Lee But Tong : Yang tidak susila jangan dilakukan.
Su Cun (Menjunjung Empat)
Ti Bing : Mengerti Firman.
Siu Bing : Menerima Firman.
Liep Bing : Menegakkan Firman.
Sing Bing : Menyempurnakan Firman.
Su Coat (Empat Bebas)
Bu I : Tidak berangan-angan kosong.
Bu Piet : Tidak mengharuskan.
Bu Ko : Tidak kukuh.
Bu Ngo : Tidak menonjolkan “AKU”.
Ngo Siang (Lima Kebajikan) dirumuskan oleh Phoksu Tang Tiong Su.
Thay Ie dengan Koo Yauw menjabarkan Babaran Agung Hong Wan Kiu Tiu (Rencana Agung Dengan Sembilan Pokok Bahasan). Lalu diuraikan oleh Koo Yauw menjadi Koo Yauw Ji Kiu Tik yang isinya sebagai berikut :
1. Keramah-tamahan hendaknya disertai kewibawaan (Khoan Ji Liep).
2. Kelemah-lembutan hendaknya disertai kebulatan tekad (Ji Jie Liep).
3. Kejujuran hendaknya disertai kewajaran (Goan Ji Kiong).
4. Kecakapan memimpin hendaknya disertai kewaspadaan (Loan Ji King).
5. Kepatuhan hendaknya disertai kemampuan (Jiauw Ji Gee).
6. Ketulusan hati hendaknya disertai kelembutan (Tiet Ji Un).
7. Kesederhanaan hendaknya disertai kesucian (Kan Ji Lhiam).
8. Kekerasan hati hendaknya disertai kemantapan (Khong Ji Sik).
9. Keperkasaan hendaknya disertai kebenaran (Khong Ji Gie)
Ngo Tat Too (Ajaran Nabi Shun tentang masyarakat yang baik).
1. Ketulusan diantara raja dengan menteri.
2. Kepengasuhan diantara ayah dengan anak.
3. Kewajiban diantara suami dengan istri.
4. Keselarasan diantara kakak dengan adik.
5. Kepercayaan diantara sahabat dengan teman.
Dalam Sejarah Neo-Konfuciani, ada dua paham yang berkembang, yaitu :
1.
Siem Hak (Menuntut Hati, Idealisme, ajaran yang mengutamakan pembinaan
kehidupan Spiritual) dipelopori oleh Thia Ho, Liok Chiang San, Ong Yang
Bing.
2. Li Hak (Ajaran yang menggeluti Hukum atau Nalar/Rasionalisme) dipelopori oleh Thia I, Cu Hi.
Tripusaka :
Ti : Bijaksana
Jien : Cinta Kasih
Yong : Keberanian
Sembilan hal yang dipikirkan seorang Kuncu:
1. Melihat sesuatu selalu dipikirkan sudahkah benar-benar terang.
2. Mendengar sesuatu selalu dipikirkan sudahkah benar-benar jelas.
3. Wajahnya selalu dipikirkan sudahkah ramah-tamah.
4. Sikapnya selalu dipikirkan sudahkah penuh hormat.
5. Kata-katanya selalu dipikirkan sudahkah penuh setia.
6. Pekerjaannya selalu dipikirkan sudahkah dilakukan dengan sungguh-sunguh.
7. Dalam keragu-raguan selalu dipikirkan sudahkan dapat bertanya dengan baik.
8. Di dalam marah selalu dipikirkan benar-benar apa kesukaran yang diakibatkannya.
9. Di dalam melihat keuntungan selalu dipikirkan sudahkah sesuai dengan Kebenaran.
(Lun Gi XVI : 10)
Tiga hal yang sangat diperhatikan seorang Kuncu :
1. Pada waktu muda di kala semangat berkobar-kobar, ia berhati-hati dalam masalah asmara.
2. Setelah cukup dewasa di kala badan sedang kuat-kuatnya dan semangat membaja, ia menjaga diri terhadap perselisihan.
3. Setelah tua di kala semangat sudah lemah, ia berhati-hati terhadap ketamakan.
(Lun Gi XVI : 7)
Tiga hal yang dimuliakan oleh seorang Kuncu:
1. Memuliakan Firman Tuhan YME.
2. Memuliakan Para Suci.
3. Memuliakan Sabda Para Nabi.
Tiga macam kesukaan yang membawa faedah:
1. Suka memahami Kesusilaan dan Musik.
2. Suka membicarakan perbuatan baik.
3. Suka bersahabat dengan orang yang Bijaksana.
Tiga macam kesukaan yang membawa celaka:
1. Suka akan kesombongan dan kemewahan.
2. Suka bermalas-malas dan berkeliaran.
3. Suka bepesta pora yang tiada artinya.
(Lun Gi XVI : 5)
Tiga hal dalam Jalan Suci seorang Kuncu:
1. Penuh Cinta Kasih sehingga tidak merasa susah payah.
2. Bijaksana sehingga tidak dilamun bimbang.
3. Berani sehingga tidak dirundung kecemasan.
(Lun Gi XVI : 28)
Tiga Kesukaan seorang Kuncu:
1. Ayah-Bunda dalam keadaan sehat, kaka-adik tiada perselisihan.
2. Perbuatannya, menengadah tidak usah malu kepada Tuhan YME, menunduk tidak usah merah muka kepada manusia.
3. Mendapatkan orang yang rajin pandai untuk dididik.
(Bingcu VIIA : 20)
Tiga macam sahabat yang membawa faedah:
1. Sahabat yang lurus.
2. Sahabat yang jujur.
3. Sahabat yang berpengatahuan luas.
Tiga macam sahabat yang membawa celaka:
1. Sahabat yang licik.
2. Sahabat yang lemah dalam hal baik.
3. Sahabat yang hanya pandai memutar lidah.
(Lun Gi XVI : 4)
Enam Perkara & Enam Cacatnya:
1. Orang yang suka Cinta Kasih tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat bodoh.
2. Orang yang suka Kebijaksanaan tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat kalut jalan pikiran.
3. Orang yang suka sifat Dapat Dipercaya tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat menyusahlkan diri sendiri.
4. Orang yang suka Kejujuran tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat menyakiti hati orang lain.
5. Orang yang suka sifat Berani tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat mengacau.
6. Orang yang suka sifat keras tetapi tidak suka belajar, ia akan menanggung cacat ganas.
(Lun Gi XVII : 8)
Tiga perubahan pada seorang Kuncu:
1. Dilihat dari jauh nampak agung.
2. Setelah dekat ternyata ramah-tamah.
3. Dan setelah didengar kata-katanya ternyata tegas.
(Lun Gi XIX : 9)
Sumber : http://www.meandconfucius.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar