Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) akan segera dilengkapi dengan Kong Miao.
Tempat ibadah Khonghucu ini diperkirakan rampung pertengahan tahun ini.
SELAMA
Orde Baru (1966-1998) hanya ada lima agama yang diakui negara. Yakni,
Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha. Karena itu, Kong Miao
akan melengkapi lima rumah ibadah yang sudah berdiri di kompleks TMII di
kawasan Jakarta Timur.
Setelah
reformasi, Presiden
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm) mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat-istiadat Tionghoa. Maka, sejak 17 Januari 2000 eksistensi agama Khonghucu diakui sebagaimana lima agama resmi sebelumnya.
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm) mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat-istiadat Tionghoa. Maka, sejak 17 Januari 2000 eksistensi agama Khonghucu diakui sebagaimana lima agama resmi sebelumnya.
Sejalan
dengan itu, pengelola TMII akhirnya menyediakan sebidang tanah untuk
Kong Miao alias klenteng Khonghucu. “Pembangunan Khong Miao baru
benar-benar intensif dikerjakan sejak tahun lalu. Mudah-mudahan tahun
2010 ini bisa rampung,” kata Budi S Tanuwibowo, ketua umum Majelis
Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), pekan lalu.
Saat
ini bangunan fisik klenteng baru itu sudah mulai terlihat. Sejumlah
tukang asal Bandung dan Solo pun sibuk mengerjakannya. Namun, menurut
Budi, proses pembangunannya masih memerlukan waktu lama. Diperkirakan,
Khong Miao ini baru selesai pertengahan atau akhir tahun ini.
“Bangunan
utamanya sih bisa cepat selesai. Tapi detil-detil dan berbagai ornamen
akan memakan waktu lama. Sebab, akan ada ukiran-ukiran baik di dalam
maupun di luar,” ujar rohaniwan senior ini.
Bila
dilihat dari arah selatan, bangunan pertama berbentuk lingkaran dengan
diameter sembilan meter. Ini sebagai simbol Thian, Tuhan Yang Mahakuasa.
Adapun dua bangunan lain sebagai simbol Ti (bumi) dan Ren (manusia).
“Filosofi
ini kita pegang teguh. Ada hubungan yang harmonis, tak bisa dipisahkan,
antara Thian, bumi, dan manusia,” tegas Budi Tanuwibowo.
Menurut
dia, kehadiran Kong Miao di TMII sangat bermakna bagi jemaat Khonghucu
di tanah air. Pertama, melengkapi lima rumah ibadah yang sudah ada
sebagai miniatur kemajemukan di tanah air. Kedua, agama Khonghucu makin
eksis sebagai salah satu dari enam agama resmi di tanah air.
Yang
tak kalah penting, “Kalau ada ritual-ritual kegamaan dan atraksi
kesenian Tionghoa, bisa menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar
negeri,” katanya.
Sejak
peletakan batu pertama di TMII, Februari 2009, banyak umat Khonghucu
berharap Kong Miao itu sudah bisa digunakan pada perayaan tahun baru
Imlek 2561 yang jatuh ada 14 Februari mendatang. Ternyata, proses
pengerjaannya tak bisa secepat yang dibayangkan.
Sumber : http://www.meandconfucius.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar